Sabtu, 02 September 2023

1.1.8.a. Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

 

Salam Sejahtera

Salam Guru Penggerak

Perkenalkan nama saya Frederikus Mona Meli. Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari SMPS Katolik Kotagoa Boawae, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Propinsi NTT. Pada kesempatan ini saya akan membuat artikel sebagai pemenuhan tugas saya dalam Program PGP (Pendidikan Guru Penggerak) di Modul 1.1a.8.Koneksi Antar Materi_Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1. Modul 1.1. ini membahas mengenai  Pemahaman Filosofi Pendidikan dari Pemikiran KI Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara (KHD) memberikan pemikirannya tentang dasar-dasar pendidikan. Menurut KHD, pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidikan itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pemikiran beliau juga yang menjadi semboyan yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, artinya di depan memberi tauladan,  di tengah menyemangati dan di belakang memberi dorongan. Kita sebagai pendidik hanya memfasilitasi murid dan menuntun murid ke arah yang lebih baik,  memberi tauladan baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Dengan demikian dapat disimpulkan Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan.

Mengacu pada gambaran umum pemikiran KHD di atas dan pertanyaan pemantik yang ada di LMS, saya dapat membuat kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai berikut: 

Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?

Sebelum saya mempelajari modul ini saya selaku pendidik berfikir bahwa anak didik itu ibarat seperti sehelai kertas yang belum ditulis, sehingga pendidik boleh mengisi kertas yang kosong itu menurut kehendaknya. Artinya, pendidik berkuasa sepenuhnya untuk membentuk watak atau budi seperti yang diinginkan. Selama ini saya mengajar monoton dimana saya sebagai pendidik menjadi pusat atau pemeran utama dalam pembelajaran (teaching center) dimana siswa harus memperhatikan, mendengar dan menyimak, setelah itu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik sebagai evaluasi dari kegiatan pembelajaran.

Selain itu juga anak didik dijadikan subyek dalam mengejar target pembelajaran. Saya selaku pendidik tidak memperhatikan karakteristik peserta didik sesuai dengan kodratnya yang memiliki cipta, rasa dan karsa yang berbeda-beda. Selain itu saya juga merasa bahwa anak didik belajar hanya sebatas di ruang kelas saja tapi tidak memberikan kebebasan mereka belajar di manapun yang mereka anggap nyaman.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?  

Setelah saya mempelajari pemikiran KHD dari Modul 1.1 ini saya menyadari bahwa selama ini pembelajaran yang saya lakukan kurang tepat. Saya perlu mengubah metode pembelajaran yang bersifat monoton. Dalam proses pembelajaran di kelas harus menggunakan metode yang melibatkan keaktifan peserta didik dan mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik. Selain itu, saya melakukan proses pebelajaran secara menyeluruh bukan hanya dari aspek kognitif saja tapi harus mencakup keseluruhan mulai dari aspek sosial, budaya, afektif, psikomotor, dan spiritual. Peserta didik bukan sebagai objek tapi subjek pembelajaran yang artinya bebas berekspresi, berkreasi dan bebas berpendapat. Teknik penilaian pada peserta didik juga saya lakukan tidak hanya dari sisi kognitifnya saja tetapi saya pertimbangkan dari keseluruhan aspek baik psikomotorik, spiritual, afektif dan sosial budaya. Yang paling utamanya yaitu saya harus memberikan kebebasan pada peserta didik dengan melakukan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan belajarnya.

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?  

Yang saya dapat terapkan yaitu menerapkan proses pembelajaran yang interaktif dan komunikatif sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik. Selain itu, saya menerapkan pembelajaran abad 21 yaitu berfikir kritis, komunikatif, kreatif dan kolabaoratif supaya peserta didik mendapatkan kemerdekaan belajar, sesuai dengan  filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan itu menuntun bukan menuntut. Sebagai pendidik saya harus menuntun peserta didik ke arah yang lebih baik dengan memperhatikan kodrat dan kebutuhan belajarnya. 

Demikian kesimpulan dan refleksi saya tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara yang dapat saya tuangkan dan paparkan dalam artikel Koneksi Antar Materi, Semoga Bermanfaat.

 

Salam Guru Penggerak

Tergerak, Bergerak dan Menggerakan.

1.1.8.a. Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

  Salam Sejahtera Salam Guru Penggerak Perkenalkan nama saya Frederikus Mona Meli. Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari SMPS...